Yaa Allah..
Kemarin dia hadir dalam hidupku dengan kabar kelulusannya
Bahagia rasanya mendengar keberhasilan perjuangan dalam meyelesaikan Tugas Akhirnya
Aku bahagia karena sholat Tahajjud yang sering aku lakukan untuk membantu mendo'akan perjuangannya tak sia-sia
Meski tak secara langsung ia mendengar kata "semangat" dariku
Tapi aku yakin dia merasakannya
Banyak harapan yang ingin diwujudkan bersama
Banyak mimpi yang ingin dibangun bersama
Banyak hal yang ingin diperjuangkan bersama-sama
Aku merasa bahagia karena perjuanganku untuk menantinya juga tak sia-sia
Bahagia..
Tapi Yaa Rabb..
Aku pikir dia datang kembali dalam hidupku untuk menyampaikan niat baik itu
Aku pikir dia datang dengan maksud memperbaiki hubungan itu
Aku pikir dia datang untuk memberi kabar bahagia itu
Ternyata aku salah !
Dia tidak datang untuk itu semua, tidak !
Dia hanya datang sesaat lalu pergi lagi dengan goresan luka hati
Dia pergi dengan membawa cerita perih untuk kesekian kalinya dalam hidupku
Astaghfirullahal'adziim..
Mengapa tak ada hentinya dia menorehkan luka dihatiku Yaa Rabb..
Begitu tega dia padaku
Memangnya salahku apa?
Apa aku pernah menyakitinya?
Apa aku pernah mengkhianatinya?
Apa aku pernah berbuat curang padanya?
Tak pernah Yaa Rabbi..
Tapi kenapa seolah aku menjadi orang yang paling bersalah?
Kenapa dia seperti datang untuk membalas dendam padaku?
Sehingga luka hati yang ia torehkan begitu datang bertubi-tubi
Aku pikir benar ia telah berubah
Aku pikir benar ia telah menyadari semuanya
Aku pikir benar ia telah merasakan arti ketulusan & keikhlashanku
Ternyata aku salah !
Dia tak pernah merasakan itu, tidak pernah !
perih rasanya Yaa Rabb..
Ketika tiba-tiba dia telah bersama orang lain
Dia membohongiku lagi
Ya lagi dan lagi
Kenapa dia ?
Apa aku tak pantas untuknya yah?
Dia selalu menginginkan sesuatu yang lebih dan lebih
Tak pernah dia mau menerima kekurangan yang ada pada diriku
Tak pernah dia mau melihat perjuanganku
Betapa aku ikhlash menunggunya
Tapi ternyata aku salah Ya Rabb..
Aku salah..
Luka dan hanya luka yang dia berikan
Kemarin dia hadir dalam hidupku dengan kabar kelulusannya
Bahagia rasanya mendengar keberhasilan perjuangan dalam meyelesaikan Tugas Akhirnya
Aku bahagia karena sholat Tahajjud yang sering aku lakukan untuk membantu mendo'akan perjuangannya tak sia-sia
Meski tak secara langsung ia mendengar kata "semangat" dariku
Tapi aku yakin dia merasakannya
Banyak harapan yang ingin diwujudkan bersama
Banyak mimpi yang ingin dibangun bersama
Banyak hal yang ingin diperjuangkan bersama-sama
Aku merasa bahagia karena perjuanganku untuk menantinya juga tak sia-sia
Bahagia..
Tapi Yaa Rabb..
Aku pikir dia datang kembali dalam hidupku untuk menyampaikan niat baik itu
Aku pikir dia datang dengan maksud memperbaiki hubungan itu
Aku pikir dia datang untuk memberi kabar bahagia itu
Ternyata aku salah !
Dia tidak datang untuk itu semua, tidak !
Dia hanya datang sesaat lalu pergi lagi dengan goresan luka hati
Dia pergi dengan membawa cerita perih untuk kesekian kalinya dalam hidupku
Astaghfirullahal'adziim..
Mengapa tak ada hentinya dia menorehkan luka dihatiku Yaa Rabb..
Begitu tega dia padaku
Memangnya salahku apa?
Apa aku pernah menyakitinya?
Apa aku pernah mengkhianatinya?
Apa aku pernah berbuat curang padanya?
Tak pernah Yaa Rabbi..
Tapi kenapa seolah aku menjadi orang yang paling bersalah?
Kenapa dia seperti datang untuk membalas dendam padaku?
Sehingga luka hati yang ia torehkan begitu datang bertubi-tubi
Aku pikir benar ia telah berubah
Aku pikir benar ia telah menyadari semuanya
Aku pikir benar ia telah merasakan arti ketulusan & keikhlashanku
Ternyata aku salah !
Dia tak pernah merasakan itu, tidak pernah !
perih rasanya Yaa Rabb..
Ketika tiba-tiba dia telah bersama orang lain
Dia membohongiku lagi
Ya lagi dan lagi
Kenapa dia ?
Apa aku tak pantas untuknya yah?
Dia selalu menginginkan sesuatu yang lebih dan lebih
Tak pernah dia mau menerima kekurangan yang ada pada diriku
Tak pernah dia mau melihat perjuanganku
Betapa aku ikhlash menunggunya
Tapi ternyata aku salah Ya Rabb..
Aku salah..
Luka dan hanya luka yang dia berikan
Tak pernahkah dia berpikir untuk...
Ah sudahlah :'(
Semoga selalu ada hikmah dalam kejadian ini.
Aamiin
Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar