Minggu, 25 Desember 2016

Jatuh Cinta Kedua Kalinya

Kali ini..
Akan kujatuhkan diriku sedalam-dalamnya terjatuh.
Kali ini..
Akan ku jatuhkan hatiku sebenar-benarnya terjatuh.
Kali ini..
Akan ku biarkan jiwaku kembali berlabuh.
Aku..
Jatuh cinta untuk kedua kalinya.
Dan pada cinta ini,
Akan ku serahkan segalanya.
Segala-galanya.
Akan ku pertahankan cinta ini sekuat-kuatnya bertahan.
Akan ku genggam cinta ini sekeras-keras genggaman.
Tak kan ku biarkan cinta ini pergi.
Sudah ku cukupkan kepergian pada kisah silam.
Dan pada kisah ini, tak kan pernah ku biarkan terulang.
Aku,
Jatuh cinta untuk kedua kalinya.
Pada cinta yang tidak biasa.
Pada cinta yang luar biasa.
Aku,
Jatuh cinta untuk kedua kalinya.
Kepada Dzatnya cinta.
Kepada Pemilik Cinta yang sebenar-benarnya.
Kepada Pemilik Hati yang sebenarnya.
Kepada Pemilik Jiwa dan raga yang sebenarnya.
يا ربّي..
Kini, jatuhkanlah aku sejatuh-jatuhny kepadaMu.
Sebab Engkau tidak akan mengecewakan.
Sebab Engkau tidak akan melukai.
Sebab Engkau tidak akan menyakiti.
يا اللّه..
Kini, izinkan aku mendahului mencintaiMu.
Mengembalikan semua cinta kepadaMu.
Mengembalikan semua pengharapan kepadaMu dan Mengembalikan seluruh rasa yang sempat kujatuhkan pada yang tidak tepat..
يا رحمٰن..
Aku,
Jatuh Cinta Untuk kedua kalinya.
Sebab Engkau selamatkan aku dari cinta yang salah, maka kini aku kembali kepada cinta yang benar.
Sebab Engkau pisahkan aku dari yang tidak tepat, maka kini aku mendekat kepada yang tepat. اشكر اللّه
.
@ Catatan Muslimah

Selasa, 20 Desember 2016

Aku, Hanya Sedang Belajar

Aku, hanya sedang belajar..
Belajar apa?
Belajar tentang banyak hal dalam hidup
Terutama belajar menjadi lebih baik lagi diriku yang kemarin. Iyaaa, jujur aku memang bukan orang baik, aku bukan orang yang paham dengan ilmu agama, tapi aku belajar sedikit demi sedikit untuk memahaminya. Mungkin mereka melihat diriku yang sekarang itu berbeda dari diriku sebelumnya, terlihat lebih tertutup dan katanya lebih banyak diam.
Iyah memang terasa, tapi bukan tanpa alasan aku bersikap seperti itu.
Aku belajar menutup auratku dengan bertahap memakai hijab yang sesuai dengan syariat yang diperintahkan oleh Allah SWT. Dulu yang aku tahu, menutup aurat itu ya memakai pakaian yang sopan dan berkerudung, belum paham dan tak terlalu spesifik harus bagaimana bahannya, batasnya, ketat atau tidak dibadan, aku belum tahu.
Sampai akhirnya aku tahu kalau hijab yang sesuai syariat itu adalah memakai kerudung yang bahannya tidak menerawang yang menutup (minimal) sampai dada, dan jilbab yaitu baju gamis yang longgar yang menutup hingga kaki.
Itulah arti hijab yang sebenarnya (semoga saya tidak salah, afwan).

Jangan tanyakan pada saya, apakah saya nyaman memakainya?
Alhamdulillah nyaman banget.
Jangan tanyakan pada saya, apakah saya semua orang menyambut saya dengan "penampilan" saya yang baru?
Alhamdulillah tidak semuanya menerima, ada yang mendukung, ada yang mencibir, ada yang mencemooh, ada yang menghina, ada yang mengatakan bahwa saya hanya cari sensasi, bahkan ada bertanya "emang itu orang (ke saya) alirannya apa sih?"
Masyaa Allah.. ternyata seperti ini rasanya, ternyata seperti ini ujiannya.
Awalnya saya terpukul menerima perlakuan seperti itu, tak terima dan merasa direndahkan sekali. Sampai rasanya ingin "kembali" seperti dulu. Tapi semua terpatahkan ketika hati saya bilang "segini doang niat lo? Segini doang mental lo? Segini doang keberanian lo? Segini doang taat lo?" #jlebbb!!! Langsung mikir ulang dan gak jadi.
Bukankah aku ingin menjadi seperti yang Allah inginkan? Tapi kenapa langsung ciut ketika mereka baru "berkoar" seperti itu saja?
Dan sekarang hanya menikmati komentar2 mereka yang "perhatian" dengan penampilan saya. Komentar baik ya Alhamdulillah tapi tetap koreksi lagi. Komentar yang kurang enak didenger ya Alhamdulillah tetap dikoreksi juga. Yaaa senyumin ajaaa apapun itu.
Masih banyak hal yang perlu dipelajari, jangan pernah berhenti.
Apapun itu saya yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik dalam hidup saya. Alhamdulillah banyak pelajaran yang Allah berikan dalam hidup saya, banyak sekali. Saya sadar, itu hanya untuk menjadikan saya lebih bisa memperbaiki diri saya.
Bismillaahirrahmaanirrahiim..