Senin, 19 Agustus 2013

Terima Kasih Yaa Rabb..

Dalam sesaknya napas jiwa
dalam pengapnya rasa ini
aku termenung dalam sepi
menyimpan banyak tanya dihati
ku hanya mampu menyimpan rasa sakit yang mendalam
ku hanya mampu biarkan jiwaku ikhlas merasakan
diam, diam dan hanya diam
tak satupun orang yang mengerti rasa sakitku

Sekian lama ini tersimpan
tetapi hatiku masih saja betah menyimpan rapi kenangan ketir
entah apa yang hati ini harapkan
entah apa yang hati ini nantikan
jiwaku terasa terbungkam
serasa enggan menyambut nama baru
seolah ia yakin bahwa "Dia pasti datang, yaa Dia pasti datang untuk memenuhi janjinya"
hmm entah siapa dia itu
seseorang yang selalu hati ini yakini
iya seseorang yang janjinya akan ditepati
entah Dia ingat atau tidak
tetapi hati ini tetap yakin

Terbesit bayang wajahnya
secepat itu pula ku ingat tentangnya
tentang seseorang yang namanya yang masih mengisi hatiku
tentang Dia yang masih saja ku rindu
seolah hati tak relakannya pergi
terkadang ia datang membawa kembali senyum ceria ini
tetapi dengan cepat pula ia pergi memberi sakit dihati
ia hanya datang lewat media
kami seperti tak diizinkan untuk bertatap muka
hmm tapi tak mengapa..
setidaknya ini bisa menjadi pengobat rasa rinduku

Ku hitung jarak terakhir kami bertemu
ternyata begitu lama
dan selama ini pula aku terjebak dalam kisah masalalu
aku termenung kembali
aku berpikir lagi
apakah selamanya aku harus begini?
apakah aku harus tetap begini?
mengapa aku seolah bertahan pada serpihan masalalu?


Perlahan ku bujuk hatiku untuk berusaha tak memikirkan tentangnya
mencoba sadarkan diri sendiri
aku memang bukan typikal orang yang dengan mudah membagikan ceritaku
aku lebih memilih menyimpannya dalam hatiku
satu-satunya tempat curahanku hanyalah Tuhanku
yaa hanya Dialah yang mengerti diriku
Dialah yang selalu memberikan petunjuk disaat aku terpuruk
Dialah yang selalu memberikan cara padaku ketika aku tak mampu menahan lemahnya bathinku
yaa hanya Dia, Allah Subhanahu Wa Ta'ala..

Aku selalu bertanya pada tuhanku "Yaa Rabb.. mengapa Engkau pertemukan aku dengannya bila memang kami harus berpisah?
pertanyaan yang sering aku ulang ketika aku dalam keterpurukan karena merasa Tuhan sungguh tidak adil padaku
pertanyaan yang seolah sebuah tentangan tapi bukan seperti itu maksudnya
akhirnya Allah berikan aku jawaban pada sebuah kesempatan dan aku mengerti
aku sadar akan diriku
aku sadar akan kekuranganku
aku ubah cara berpikirku
ini adalah takdirku
ini adalah perjalanan hidupku
pilihannya adalah terus melaju & jalani dengan penuh visi selagi Allah memberiku waktu sebelum aku nanti kembali pada keharibaanNya

Beberapa saat ini telah berhasil mengubah cara pandangku
aku tak ingin terus menerus terikat dengan bayang-bayang semu
aku pasrahkan hati, jiwa & ragaku pada Tuhanku
aku serahkan semua urusanku padanya
karena hakikatnya Dialah Maha Pemberi hidup, rizqi, jodoh serta maut
Dialah yang Maha Mengetahui segala apapun yang terbaik untukku
aku hanya mampu bersabar serta berusaha Iklash pada sesuatu yang telah Dia tetapkan
kini aku jalani semuanya dengan normal
walaupun masih ada sedikit ganjalan dihatiku
tapi aku sudah tak begitu khawatirkan itu

Terkadang aku masih ingin tahu tentangnya
tentang apa kegiatannya, aktivitas yang sedang ia lakukan, keadaannya bagaiamana dan sebagainya
tapi diri ini sadar aku tak ada hak lagi
karena aku takut ini akan menimbulkan stigma lain
hal yang sering aku lakukan adalah berdo'a
aku selalu berdo'a supaya Allah selalu menjaga & melindunginya dimanapun ia berada
yaa karena aku yakin dengan sebuah do'a yang selalu kita panjatkan pada Allah SWT itu adalah hal yang sangat mujarab bagiku
tanpa aku tahu, aku yakin Allah akan terus menjaga & melindunginya

Suatu ketika entah kenapa hati ini begitu rindu padanya
teringat hal manis yang pernah kami lewati bersama
walaupun ini adalah hal yang sangat kita rajut tapi justru ini adalah hal yang terindah
berbagi cerita tentang aktivitas yang dijalani, tersenyum, tertawa hmm begitu ceria
namun seketika juga wajah ini muram jika teringat hal pahit yang pernah ada
ahh sudahlah !
ini adalah kehidupan, tak mungkin semuanya ingin terukir dengan hal-hal yang indah-indah saja
Air wudhu yang membasuh mampu memadamkan api keegoisan pikiran yang frontal
aku terasa semakin kuat dalam kaki yang tegak berdiri
ruku' membuat aku bisa melemahkan hatiku
sujudku membuatku Iklash
do'a yang selalu aku panjatkan mampu membuat yakin, yakin, yakin dan yakin

Pada tiap kesempatan tersisip do'a bahwa aku ingin bertemu dengannya
entah secara sengaja atau tidak aku ingin Allah pertemukan kami lagi
aku sangat rindu sungguh sangat rindu sekali
kadang aku yakin tapi kadang aku rasa ini adalah hal yang tak mungkin
tak ada maksud apa-apa selain hanya ingin melihatnya
entah mungkin itu untuk yang terakhir kali atau mungkin untuk mengawali pertemuan selanjutnya lagi
tapi yang jelas aku ingin bertemu dengannya
karena aku  takut aku tak punya kesempatan lagi dalam keadaan hidup

Aku ingin bertemu hanya untuk bertanya "apa kau masih ingat janjimu?"
"apa kau masih menjaga apa yang pernah kau katakan padaku"
"apa kau masih ingat atau kau sudah melupakannya?"
atau mungkin aku ingin berkata "hey.. kau tahu sampai saat ini aku masih menjaga ucapan itu"
beberapa kalimat tanya yang aku persiapkan jika aku bertemu dengannya
atau segudang pertanyaan lain untuknya
hmmhh memang terkesan konyol tapi memang ini yang ingin aku tanyakan jika aku bertemu nanti

Aku seperti orang bodoh yang setiap hari menunggu ia memberi kabar padaku bahwa ia ingin bertemu
yaa sangat bodoh sekali diriku
tapi sekali lagi do'a, kesabaran & keikhlasan mengalahkan egoku
aku diam kembali & hanya menyimpan keinginan ini dalam hati yang sedalam-dalamnya
"Yaa Rabb.. berikan kesempatan waktu untuk bertemu
gerakan hati kami untuk bertemu
berikan keridhoanMu Yaa Rabbi.."
semua terucap dengan suara lirih dan airmata yang mengalir
mungkin benar jika hati ini sedang merindukannya

Dan suatu hari Allah SWT mengabulkan Do'a yang telah lama sering aku panjatkan tersebut
tanpa ada kabar sebelumnya ia datang
Yaa Allah ia telah datang !
hatiku senang, bingung, sedih, kaget, terharu
entahlah perasaan apalagi yang aku rasakan saat itu

Diawali dengan mengucap salam, menanyakan kabar, saling sapa dan obrolan-obrolan lainnya
senyum itu kembali !
senyum itu kembali !
suasana hening tanpa obrolan
seolah masing-masing berpikir tentang hal yang harus dibicarakan
aku ingat akan pertanyaan-pertanyaan itu
tapi lidah ini begitu kelu untuk berucap
sungguh tak bisa aku utarakan
terasa bibir ini terbungkam
tapi hatiku berbisik "simpan saja dulu, belum saatnya"
aku kecewa kenapa tidak ada keberanian
padahal ini adalah hal yang jarang terjadi
karena besok, lusa atau nanti mungkin saja ini terjadi lagi
Astaghfirullaah.. aku melupakan sesuatu akan kebesaranMu
bahwa tak ada hal yang tidak mungkin bagiMu

Tapi aku bersyukur bahwa Allah telah mengabulkan do'aku untuk bertemu dengannya
aku bersyukur karena Allah telah menggerakan hatinya untuk menemuiku
aku bersyukur atas segala hal yang Allah berikan padaku
banyak hikmah yang aku dapatkan
banyak hikmah yang aku ambil
aku lebih ingin berishlah, berusaha untuk memantaskan diri
bila aku ditakdirkan berjodoh dengannya, maka Allah akan menyatukan kami dalam ikatan suci yang halal bagiNya
tapi jika memang takdir berkata lain, maka aku yakin Allah akan memberikan yang terbaik
hidup ini begitu indah bila kita selalu berserah padaNya
kan ku isi hidup ini dengan hal-hal yang lebih penuh dengan manfaat

Yaa Rabb.. segala hal yang aku terima adalah baik untukku
ujianMu sungguh indah
terimakasih Yaa Rabb..